Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2015, 16:54 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Memberikan sumbangsih bagi anak-anak Indonesia sebagai bakal pemimpin di masa mendatang merupakan hal yang perlu dilakukan. Untuk merealisasikan hal tersebut, Group of Digital Kompas Gramedia menggelar seminar bertajuk Gerakan Sosial Rayakan Perbedaan di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (22/9/2015).

"Gerakan ini merupakan kontribusi sebagai media untuk turut aktif merayakan perbedaan," ujar Direktur Group of Digital Kompas Gramedia Edi Taslim.

Bekerja sama dengan program Sabang Merauke, gerakan ini melakukan penggalangan donasi untuk membantu para pelajar di seluruh Indonesia melakukan pertukaran pelajar di Jakarta. Seminar ini dihadiri beberapa donatur seperti Kementerian Desa, Lippo Group, Paramount Enterprise, dan Tanoto Foundation.

Dalam seminar tersebut, turut hadir para pembicara dari tim perumus SabangMerauke.org, Meiske Demitria Wahyu, chief marketing officer Kitabisa.com Vikra Ijazz, dan Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid.

Mereka berbagi pengalaman dan bercerita tentang keberagaman dan perbedaan yang dimiliki Indonesia. Menurut mereka, perbedaan tidak selalu menimbulkan konflik.

"Orang-orang bilang ketika ada perbedaan kemungkinan di situ akan ada konflik. Tetapi saya memandang Indonesia adalah negara yang penuh toleransi. Saya percaya ketika kita merasakan toleransi, maka toleransi itu tidak memunculkan konflik," ujar Meiske.

Pembicara lainnya, Vikra Ijazz, menyebut perbedaan tidak menjadi halangan untuk berbuat baik bersama-sama.

Sebagai situs penggalangan dana, Kitabisa.com dapat menyatukan masyarakat dengan berbagai perbedaan untuk membantu orang lain.

"Ketika kita ajak bersama-sama, kita bisa mendapat much more. Kita bisa mengajak orang untuk bersatu dan menggalang dana bersama-sama. Semua perbedaan tidak jadi halangan untuk berbuat baik," kata Vikra.

Yenny Wahid pun mengungkapkan hal serupa. Menurut dia, keberagaman merupakan kekuatan yang dimiliki Indonesia.

"Indonesia adalah negara yang dibangun atas dasar keberagaman, ini kekuatan dan jati diri bangsa kita. Ketika masih ada anak-anak muda yang punya panggilan untuk memperjuangkan bangsa ini dan bapak ibu yang punya tujuan yang sama, saya yakin Indonesia bisa menjadi negara yang makin jaya," tutur Yenny.

Seminar yang berlangsung sejak pukul 13.00 WIB ini bertujuan untuk menggalang dana untuk program Sabang Merauke, yaitu program pertukaran pelajar anak-anak dari berbagai penjuru nusantara.

Dalam program tersebut, anak-anak akan mengikuti serangkaian program edukasi dan tinggal bersama keluarga angkat yang memiliki perbedaan kepercayaan.

Ke depannya, gerakan rayakan perbedaan ini akan memfasilitasi komunitas, media, dan masyarakat luas dalam melakukan kegiatan perubahan sosial positif yang berhubungan dengan tema perbedaan.

Gerakan ini juga bermaksud membangun kesadaran masyarakat agar menghargai indahnya Bhineka Tunggal Ika dengan berpartisipasi aktif melalui gerakan-gerakan inspirasional yang nyata dan tepat sasaran. (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com